30 May 2008

Sketsa Fikiran Ayat-ayat Cinta

maria ...yang tinggal di atas flat ku
dengan ember kecil dan permintaan yang bisa ku kabulkan
maria dengan surat maryam ,,,
aku sedikit takjub dengan hapalan mu saat kau baca di bis itu
maria dengan gaun malam
hampir saja runtuh dan ku kuatkan untuk tidak memandang mu terlalu lama
ahh ..madame jangan terlalu kau puji diri ku dihadapan nya terus ..
sungguh sedikit keberanian ku untuk lebih bermimpi dari sekedar teman
kau tetangga yang baik ... pintar ..sopan

Kini kau terbaring ... kau merintih dengan mengucapkan nama yang kau cintai
maria .. aku disini bersama mahar ..dan berharap kau membuka mata mu
kini kau bersama orang yang kau sebut nama nya ....

#sketsa fikiran ayat ayat cinta#

lagi iseng dan terinspirasi dari buku ayat2 cinta ...
boleh di posting ke blog dd.. kalau dd mau :D

27 May 2008

Miss U So Much, kids...

Hiks, tiba2 kangen dengan anak2 mungilku.
Genap 27 hari aku tak bersama kalian.
Tiba2 teringat kembali, ketika aku menuntunmu bagaimana cara memegang mouse dengan benar, bagaimana menempatkan telunjuk dan jari tengah dengan tepat. Dan bagaimana harus memperlakukan komputer secara berbeda, bukan seperti televisi yang cukup sekali tekan ketika kau ingin mematikannya.
Teringat kembali, ketika aku mengajarimu menggambar boneka salju dari betukan lingkaran2 yang begitu sulit diciptakan secara semetris. Ah iya, selalu saja kalian menghasilkan lingkaran gepeng, alias lonjong.
Teringat kembali ketika aku harus menahan emosi manakala CPU terjatuh oleh gerakan gesit kaki-kakimu.
Teringat kembali ketika aku harus menyembunyikan kepanikanku manakala kalian berebut, saling ingin menang sendiri, dan pada akhirnya salah satu hanya bisa menangis meratapi sebuah kekalahan. Bukan kekalahan sih, tapi memang harus mengalah. hehe..

Pernah bersama kalian, adalah sebuah kebanggaan.
Sebuah keharuan.
Sebuah kebahagiaan.

always miss u all, kids...

07 May 2008

Sekolahku Yang Rapuh

aku terpaku menatap sekolahku
dinding dinding yang retak
genteng genteng yang bocor
menggelontor air pada lantai yg kusam
tetes hujan mengembang bercak
pada plafon plafon yang rusak


kaca kaca jendela yang tlah pecah
diterobos angin dingin saat hujan deras
diterobos angin panas saat kemarau
kursi kursi yang patah menyentuh tanah
meja meja reot yang tak kuat menahan beban
aku ,temanku dan guruku hanya pasrah
saat harus pindah pada tempat sementara
yang tak layak untuk belajar dan mengajar


siapakah yang peduli pada sekolahku
yang mulai rapuh
yang mulai runtuh
dimanakah mereka
yang berkata demi anak bangsa
yang berkata demi mencerdaskan anak bangsa
aku bersimpuh
didepan sekolahku yang mulai runtuh


Brabangkara 2 Mei 2008