03 June 2009

Akhirnya...

Huffff, akhirnya!
Berhari-hari sulit banget login ke blog sendiri. Hutang menumpuk, dan akhirnya bisa ditepati hari ini. Alhamdulillah..

Geli dan terharu baca jejak-jejak di emperan rumah.
Makasih untuk semua.


brabangkara ahhhh...! sepi rumah ini, pintunyapun terkunci, apakah siempunya lagi pergi ? sementara aku blom bisa masuk biarlah aku diemperan rumah ini.
brabangkara sambil duduk diemperan coba kuintip lewat jendela ada beberapa lembar koran disebelahnya secangkir kopi yg sdh dingin entah untuk siapa ?
brabangkara disana ada buku tamu coba kulihat siapa yg pernah datang ahh.. mbu,hanan,alina,sabry, aku kenal mereka , mereka orang orang yg baik dan ramah
brabangkara kembali kulihat keatas meja disana tanpa bunga , tanpa kehidupan , andai saja diberi sentuhan hijau tetntu akan lebih hidup
brabangkara ahhh...! rumahmu yg sederhana yg penuh kenangan kembali aku duduk diteras rumahmu sekedar pelepas lelah setelah seharian bersenda gurau diroom nusa6
brabangkara kudapati disana disebuah jendela oleh2 dari alina "bentuk cinta dan kerinduan" kulihat juga oleh2 yg kukirim bungkusnya tlah dibuka oleh mbu dan inez
brabangkara kucoba mataku menyapu setiap jendela mungkin oleh2 yg baru kukirim telah sampai? ah ternyata tak ada, mungkin masih didalam tas siempunya, entahlah
brabangkara aruumm sayang...! maaf klo diserambi rumahmu kutinggalkan banyak jejak, mungkin aku sedikit nyampah dengan cemilan kata secangkir hangat makna
alinaku tadi siang aku mendapat pesan dari brab tentang dirimu yang lagi bersedih, ada apakah gerangan adikku tersayang
alinaku siapakah yang sudah membuat adikku ini bersedih. ceritalah pada kakakmu ini, mungkin dengan begitu bisa meringankan beban pikiranmu ;))
alinaku tadi brab bilang dia sudah meninggalkan jejak, tapi ketika kucari jejak itu tak ada lagi. mungkinkah telah terhapus oleh hujan tadi sore...?
alinaku kemana harus ku cari jejak-jejak itu, jika dia tak datang lagi ? apa yang harus kulakukan ??? haruskah aku menunggu disini, di emperan rumahmu arum ?
Mbu udah deh..kalo panjang2 gitu..mending ditaruh di posting aja..jgn di shoutmix gini..kwkwkw
brabangkara ah..,mbu gmn seh ga tau derita teman ,gmn mau diposting siempunya rumah aja keilangan anak kunci makanya kita neh pada ngumpul diteras rumahnya Arum

Kapan???

brabangkara: rum aku mau kirim puisi lagi neh
rum4rum: jjangan dulu puisi yg kmaren aja blm diposting
brabangkara: masa bodo aku g mau tau
rum4rum: maksa
rum4rum: dikasi hadiah apa neh?
brabangkara: terserah kmu mau bilang apa
rum4rum: galak amat
brabangkara: pokonya puisi ini harus kmu psoting pertama baru yg kemaren kmu posting
brabangkara: kmu siap?
brabangkara: kmu siap?
brabangkara: kmu siap?
brabangkara: haduhhh capeee dehhhh
rum4rum:
rum4rum: siapppppppppppppp
rum4rum: grakkkkkkkkkkkk
brabangkara: janji posting ya?
rum4rum: iyah janji
rum4rum: tp ga brani janji postingnya kapan
rum4rum: yg penting pasti diposting


”KAPAN?”

kubuka
tak ada
kulihat
tak ada
kutatap
tak ada
kucari
tak ada
kuintip
tak ada
lalu kapan
postingnya

Brabangkara
29/05/2009


rum4rum: wkwkwkwk...
rum4rum: lucu

Waktu Pertama Kali Melihatmu

Waktu pertama aku melihatmu
Kau begitu angkuh,
Kau begitu pendiam
Tapi…
Setelah aku memperhatikanmu
Kau begitu lincah
Jahil,
Dan suaramu itu
Begitu besar, seperti tarzan saja
Aku selalu kaget dengan teriakanmu


Alina ~

Kamu Bilang...

Puisi ini dibuat brabangkara, ditujukan untuk Mbu. Terinspirasi dari komentar Mbu di artikel 'Kutang'. (pengen ketawa ngetik judulnya. wkwkwkwkwk...)


Kmu bilang dunia berputar tak bosan
Tentu saja, ia tak akan bosan
sebelum datang perintah
Ia akan taat

kmu bilang tak ada tinggi yg terus tinggi
tak ada rendah yg rendah terus
tentu saja, tapi belum saatnya
hingga datang perintah
Ia akan taat

hingga bumi ditukar
dengan bumi yg lain ,yg keperakan
seperti bola
tanpa tinggi tanpa rendah
tanpa sungai tanpa lautan
tanpa danau tanpa telaga
tanpa pepohonan tanpa rerumputan

kmu bilang fikir berhenti tentu saja mati
aku bilang fikir tak pernah mati
sebelum dunia berganti kmu kan mati
saat itulah kmu repot
fikrmu juga bilang kmu telah mati

jadi g usah repot klo mau mati
saatnya pasti datang
malaikat tak merasa repot
untuk menyiksamu
menenggelamkanmu
dalam panas
yg tak terhingga

kmu bertanya detak waktu hanya bisa menunda kematian
tidak..!
detak waktu tetap berjalan
hingga waktu akhirat
kematian tak bisa ditunda
tak bisa dipercepat
walau hanya sedetik
hingga datang saatnya
malaikat maut
akan taat

kmu bilang ini malam memuja tak jemu
itulah yg seharusnya
tak perlu kertas
tak perlu angin
tak perlu burung
Ia melihatmu, mendengarmu
Yang menggenggam jiwamu
Hingga Ia ridho

kmu kan disambut
perempuan perempuan
yg beraroma wewangian
hiruplah olehmu
hingga kmu puas



Brabangkara ~ 26 Mei 2009


brabangkara: ini baru aja selesai aku buat
rum4rum: ok
rum4rum: ketawa si bambunya
brabangkara: keren g rum???
rum4rum: udah arum sampein

Untukmu

Jangan kau buat telaga hitam
Di bening matamu
Sebab kutak ingin berkaca
Dikesuramannya

Usah kau cipta riak gelombang
Karna ku tak mampu lagi meliuk
Diantara deru ombaknya

Tidakkah kau tahu…!
Aku telah penat

Teramat jauh jarak yang t'lah ku jelang
Andai kau izinkan
Kuingin mencari keteduhan
Di telaga bening matamu.


Alina ~

Tanpamu

Tanpamu....semua begitu sepi
tiba-tiba aku merasa sendirian......tempat yang begitu ramai tidak dapat , menghilangkan keresahan ini. aku mencoba mencari kedamaian dari ruang yang berbeda tetapi tak kudapatkan damai yang dulu begitu indah. Aku benar-benar kehilangan................
aku ingin pulang......, aku lelah menunggumu. tapi tak ada juga tanda-tanda kau akan datang. aku ingin bertanya pda mereka, tapi dapatkah mereka memberi tahu aku kemana perginya dirimu ? bisakah mereka memberi aku kepastian agar hati ini tak galau lagi.
kutunggu dirimu sampai waktu menunjukkan pukul 16:10. sedikit lagi....mungkin kamu terlambat datang seperti waktu itu.
kamu tak datang juga...........
aku harus pergi skarang.



Alina69

Kembara Sebuah Hati

Dia tercipta manakala jiwa
Tak mampu menahan gejolak rasa
Yang berlompatan
Kemudian tertuang lewat rangkaian kata
Nan sederhana, lugu, apa adanya
Manifestasi dari proses
Pencarian diri


Alina69 ~ 14 October 2008

Pesimis

dalam kesendirianku
kucoba tuk langkahkan kaki
dengan jiwa yang kosong...
hampa...
karna telah kau bawa sgala rasa

dan kini
aku tlah sampai pada suatu batas
dimana aku tak bisa bertahan lagi
aku lelah....
lelah menata hati
lelah menata jiwa
sendiri....



Alina69 ~ 14 October 2008