16 November 2014

Bahkan dirimu sendiri saja tak pernah benar-benar bisa berteman denganku. Makanya jangan pernah memintaku untuk berteman dengan yang lain. Bahkan kau sendiri saja tak bisa kularang untuk berteman dengan siapapun, maka jangan pernah meminta aku aku menghindari siapapun.
Tak bisakah sekali saja kau tunjukkan sikap tulus untukku?
Kekecewaan ini begitu membuncah di ubun-ubun. Ketika aku tau bahwa kamu masih saja begitu. Mendekatiku hanya karena menginginkan sesuatu dariku. Benarkah tak tersisa sedikitpun wibawa tentang kamu dalam sugestiku? Benarkah tak lagi tersisa sedikitpun ruang ketulusan dalam hati kamu untukku? Seandainya aku pemilik jagad ingatan dan hati manusia, inginnya kurampas dan kuleburkan  itu semua. Supaya tak lagi mengingat atau menjemput kesakitan2 yang berikutnya.

06 November 2014

Aku merindukan kalian semua, orang-orang yang pernah kusayangi. Betapapun kalian pernah menyakitiku, betapapun kalian bersikap jahat padaku. Aku berusaha keras seumur hidupku untuk melupakan itu semua. Aku berusaha keras untuk mengingat setiap kebaikan kalian saja. Meski kadang aku bertanya, mengapa Tuhan menjauhkan kalian semua dariku? Apakah memang tak tersisa lagi orang baik di sekelilingku. Hingga aku harus merasa selalu sendiri seperti sekarang ini ?

23 October 2014

Penyakit


Brabangkara 17/10/2014

kamilah yang berbuat salah
hingga mengundang musibah(penyakit)
dan datanglah kepastian
satu satu dari kami terkulai
tapi kami kerap terbuai
sesunguhnya Engkau menilai
atas prilaku kami yang lalai

kamilah yang berbuat ingkar
satu satu dari kami terkapar
tapi kami kerap tak sadar
sesunguhnya Engkau gusar
atas prilaku kami yang mungkar

kamilah yang bodoh
bukan tabib,dokter,apalagi dukun
sedang mereka juga tak luput dari musibah  (penyakit)
Engkau yang Rahman Rahim
maka kami Engkau sembuhkan
kamilah yang bodoh dan dhoif
sedang Engkau maha kuasa
maka ampunilah kami

Terinsfirasi dari aku dan teman temanku yang sakit                                                                                  

Bahan renungan : (QS. Asy-Syura: 30), [QS Asy Syura: 80], (QS Al An’am  17), (QS. Yunus: 57)

Jemarimu


Brabangkara 17/10/2014

setiap kali kugenggam jemarimu
ribuan getaran hangat nan lembut menjalari sanubariku
menghentak jiwa melambungkan angan ke batas cakrawala
kudapati cahya nan teduh dari bening bola matamu yang memancar

setiap kali kau balas genggamanku
ribuan getaran kasih nan tulus mengalir dari sanubariku
membuncah meluap bergelora memenuhi tatapanku
kudapati senyum manis menghiasi bibirmu

setiap kali kita bergenggaman
ribuan getaran masih sama
walau sebatas angan jiwa yang bergelora
kudapati batasan, cuma rasa sayang tak lebih tak kurang

14 October 2014

Bibirmu itu

~Brabangkara 25/09/2014

Baru kali ini bibirmu memerah
merekah bagai jambu rujak terbelah
membuat semut gelisah ditepi daun basah

baru kali ini bibirmu memerah
merekah bergelayut bagai delima merah
membuat indah halaman rumah mewah

baru kali ini bibirmu memerah
merekah bagai lahar merapi meluap tumpah
membuat marijan pasrah meregang nyawa

duh kamu membuat orang hilang nyawa

07 October 2014

Tuhan mengatur hidupku sedemikian rupa. Subhanallah... Seperti biasa aku menjalankan puasa daud. Sehari berpuasa, sehari tidak. Hari itu, aku mendapat informasi lowongan kerja. Tanpa pikir panjang kukirim cv. Selang dua hari, tepatnya hari di mana aku sedang tidak berpuasa. Aku menjalani interview dan psikotes. Sungguh hari yang melelahkan dan rasanya ingin muntah. Untung aku sedang tidak berpuasa. Selanjutnya aku mendapatkan info bahwa aku diterima. Dan senin adalah hari pertama mulai bekerja. Sabtu minggu adalah idul Adha. Senin sampai dua hari berikutnya adalah hari tasrek. Artinya tiga hari pertama aku bekerja adalah tidak sedang dalam keadaan berpuasa. Dan benar saja, hari kerja pertama itu sungguh membuat kering kerongkongan. Office tour yang begitu melelahkan. Allah memilihkan hari yang begitu tepat untukku. Subhanallah wal hamdulillah..

17 September 2014

Masih nggak ngerti dengan kejadian-kejadian yang sudah tertulis ini. Dua kali terjadi dengan pola yang sama persis. Kamu mengkhianatiku, bersenang-senang dengan perempuan barumu.. Dan bersamaan dengan itu, teman2ku yang lain juga meninggalkan aku, termasuk juga mata pencaharianku pun meninggalkan aku. Selalu dengan pola seperti itu. Why ? Kalau hanya soal rezeki, soal jodoh... aku bisa mengerti, aku percaya semua sudah diatur. Tapi kenapa harus selalu dengan pola-pola menyakitkan seperti itu? Ketika kamu sedih. Ketika kamu butuh teman bicara. Bahkan ketika kamu butuh bukan sekedar teman... Aku selalu ada buat kamu. Tapi tidak sebaliknya. Tidak pernah. Sama sekali. Kamu tak pernah ada saat aku terpuruk dan membutuhkan kamu untuk menemaniku.

27 August 2014

Orang baik bisa menjadi jahat. orang jahat juga bisa menjadi baik. Betapapun dia sangat jahat. Jika tidak, biarlah dia menyesali kesempatan itu seumur hidup.

25 August 2014

Karna kau tak lihat, terkadang malaikat, tak bersayap, tak cemerlang, tak rupawan. Namun kasih ini silahkan kau adu, malaikat juga tau siapa yang jadi juaranya...

23 August 2014

Perasaan dendam itu tak juga kunjung hilang. Entahlah. Mauku juga tak begitu. Bayangan semua kejahatan-kejahatanmu terus bermunculan. Masih segar kuingat bagaimana dulu kamu begitu percaya diri ikut mengumpatiku. Kamu begitu merasa merdeka untuk tak melewatkan acara untuk beramai ramai menghinaku. Tentunya bersama kekasih dan kawan-kawanmu itu. Sekarang. Kamu cuma membisu. Kenapa? Kamu takut aku membuka rahasia keburukanmu? Jangan coba-coba kau bilang tak sanggup bicara denganku dengan alasan kelemahanku sebagai wanita yang selalu menggunakan perasaan untuk berbicara. Omong kosong. Itu cuma alasan untuk menutupi ketakutanmu bukan ??

19 August 2014

Pagi yang masih senyap ini aku sudah berdoa. Semoga hatiku dikuatkan untuk bisa menantang setiap bayanganmu yang menghampiriku. Juga bayangan kekasih barumu yang selalu terlihat begitu sombong ketika menatapku. Aku tak ingin lari dari itu semua. Seribu tekad bahwa aku harus bisa menaklukkannya !

16 August 2014

Percakapan yang terasa aneh, Untuk pertama kalinya setelah sekian lama

15 August 2014

Nyesek. Bukan sengaja ingin mengingat apapun tentang kamu. Cuma bisa berharap mudah-mudahan aku diberikan hati yang cukup lapang untuk bisa memaafkab semua kesalahan yang pernah kau buat padaku.

14 August 2014

Hai, ini aku lagi, masih dengan keluh kesab yang sama. Aku tidak mengerti, kenapa maria-mu itu selalu bersikeras berkata kepadaku bahwa kalian tidak pacaran? Dan itu diucapkannya secara jelas di depan orang-orang, mungkin karena dia ingin agar orang menganggap bahwa aku terlalu curiga yang berlebihan. Ya kan? It's ok. Mungkin dia tidak mau menggunakan kosakata pacaran, mungkin dia risih dengan label itu, mungkin dia ingin menggunakan label lain yang sedikit terdengar lebih suci. Seperti misalnya ta'aruf, atau pedekate, atau apalah. Hah, tapi bagiku itu cuma sekedar label, inti maksud dan tujuannya sama kan. Kalian memang menjalin sebuah hubungan kan? Jika tidak mana mungkin kamu selalu pusing dengan pesaingmu, atau knapa kamu harus bingung lantas berkeluh kesah dan bertanya tanya pada kawanmu. Knapa juga si maria itu begitu nampak sekali ingin mencari tau banyak hal tentangmu lewat aku? Come on, semua itu tak mudah kalian sembunyikan. Jangan kalian pikir aku tak tau. Kamu sering dengar kan, kata orang - setiap ucapan adalah doa. Semakin maria bersikeras berkata kalian tidak pacaran, artinya semakin keras kalian berdoa bahwa suatu saat kalian akan benar benar tak memiliki hubungan apa2. Mungkin kalian bergumam,,, ah aku ini iri, aku ini cemburu. Ya, aku cemburu ! Benar itu ! Tapi iri dan cemburu ku sangat beralasan. Bagaimana tidak, di waktu yang lalu kau memutuskan untuk menjauh dari aku dengan alasan ingin terbebas dari ketergantungan atas bantuanku. Dan berikutnya, hanya dalam hitungan minggu atau bahkan cuma hitungan hari, tiba2 aku dengar kau sudah menjalin hubungan dengan wanita baru, si maria itu. Wow, semudah itu ? Aku rasa ini yak sejalan sama sekali dengan ucapan dan alasanmu meninggalkan aku. Pada akhirnya aku merasa, bahwa itu semua cuma sekedar alasan topeng. Supaya kau terbebas dr ikatanki dan lalu leluasa menjalin hubungan dengan perempuan baru. Dan ternyata benar dugaanku. Tanpa sengaja aku membaca semua histori kedekatan kalian. Aku tau itu itu terjadi sejak kapan. Yang jelas itu semua sudah terjadi sejak kamu masih menjalin hubungan denganku. Ya kan? Tak usah mengelak lagi ! Kenapa kamu sekarang jadi seperti itu? Knapa kamu sekarang harus menjadi pembohong perasaan? Knapa? Kamu bilang, kamu akan mengingat semua kebaikanku. Tapi lagi lagi itu cuma pemanis bukan? Asal kamu tau, kebaikanku tak seberapa jikan dibandingkan dengan besarnya kejahatan yang sudah kamu lakukan berkali kali padaku. Jadi aki ak perlu tersanjung dengan ucapanmu. Catat itu !

13 August 2014

Kamu tau? Aku benci setengah mati tiap kali melihat dia menyebutmu dengan panggilan fahrie ! Aku benci melihat dia seolah merasa paling hebat di matamu ! Aku benci karena tidak pernah sekalipun mendapatkan keleluasaan yang sama seperti para wanita yang menjadi perempuanmu itu !

11 August 2014

Bukit tidar masih tersenyum padamu, Dan akan selalu Betapapun kamu enggan lagi menghampiri atau sekedar melewati

07 August 2014

"semua terjadi begitu saja" Sumpah, aku benci setiap kali ingat kalimat itu ! Kalimat dari seorang pengecut seperti kamu yang tak punya cukup nyali untuk menyampaikan kejujuran dengan cara jantan. Sungguh aku sudah tak ingin tau apapun tentang kamu. Muak ! Tapi otakku berjalan spontan, tak selalu sesuai keinginan. Semakin memaksaku untuk berpikir. Mengingat semuanya lagi. Dan akhirnya mendapati sebuah opini, bahwa apapun yang kamu berikan padaku dulu, baikkah, burukkah, semua cuma sekedar, lantaran,, "terjadi begitu saja" ! Damn ! Lagi-lagi aku merasa sangat-sangat bodoh ! Biarkan aku mengumpat di sini. Karena cuma di sinilah aku bisa begini. Atau jika aku beruntung, semoga naluri menggiringmu untuk kemari dan membaca ini. Memang tak ada untungnya. Tapi itulah kepuasanku.

21 June 2014

Tujuh tahun sudah berlalu. Tapi benar inikah akhirnya? Aku lega, sudah melewati semuanya. Aku lega sudah menyadari semuanya. Mungkin iya, dulu kita pernah benar-benar saling mencinta. Mungkin iya, dulu kita pernah saling setia. Mungkin iya, bahwa dulu kamu laki-laki yang hampir sempurna. Tapi begitulah hidup, waktu mengubah banyak hal. Memang kecewa, tapi tidak menyesal. Dengan ini aku belajar bagaimana mencintai. Aku belajar bagaimana caranya memahami. Aku belajar apa itu pengorbanan. Aku belajar apa itu kesabaran. Mungkin kamu tak lagi bisa mengerti. Tapi aku bisa memaklumi. Terima kasih :)