letih sudah jari ini
dengan kata kata tiada makna
letih sudah mata ini
dengan kata kata penuh canda
disana ada pagi menjelang
disana pula ada senja menghadang
disana ada perjumpaan
disana pula ada perpisahan
wahai kawan tersayang
aku pamit
sejenak menidurkan jemariku
tuk sementara waktu
(brabangkara 25/01/2008)
04 February 2008
03 February 2008
Hmm, posting apalagi yah?
Alhamdulillah keadaan sudah nyaman kembali. Sedikit lega rasanya. Tapi, keadaan jadi seperti semula, ... alias kembali males posting :D hehe.
Hmm, kira-kira apalagi yah.
Oya, rasanya bosan dengan tampilan blog ini. Tapi memang dasarnya aku tipe orang yang cepat bosan sih :D Sempat terpikir untuk menghilangkan banner google adsense beserta pernak-perniknya. Tapi ketika konsultasi dengan kawan ternyata..
"aa, besok adsense nya mo adek hapus aja dah."
"eh jangan. ga usah dihapus. bikin blog baru aja di wordpress, trus yang blogspot ini khusus buat posting bahasa inggris, lumayan kan adsensenya masi kepake. nah yang wordpress buat posting bahasa indonesia, apa aja, mo isinya curhat-curhatan juga ga papa :p "
"ah sebenernya sih cuma males aja buat ngetik-ngetik posting. hehe.. "
"lah ini udah rajin posting 3 hari berturut-turut. lanjutin dong, masa nyerah.."
"hmm, iya deh. ga jadi diilangin adsense nya."
Liat-liat lagi. Ah masi bosan juga liat tampilan blog ini. Gimana kalo templatenya diganti? Hmm, aduh sayang banget. Ini blog kan dulu dibikinin :D Jadi kayaknya sayang alias eman-eman kalo mau diganti template. Nanti nilai sejarahnya udah ga ada lagi. hehe
Mmm, may be perlu pengurangan beberapa bagian atau sekedar memperbaiki tata letak aja deh, biar lebih enak dipandang. Tapi kira-kira yang mana yah.
Ah ya, pengen lebarin dikit kolom postingnya. Ini terlalu sempit. Haduh tapi gimana caranya yak. Coba bentar search tips di blognya pak Agus.... Haduh ga ketemu :(
Duh, sapa lagi yang bisa bantuin yak. Si aa lagi mudik. Yang laen kagak bisa. Mmm.. ah yaaa.. si Abi. Hwaaaa, tapi abi kagak pernah ol. Kemana sih tu orang. Berapa hari ga nongol. Pas ga dibutuhin nongol mulu, eh giliran diperluin malah ga kliatan idung beo nya.
Oiii, abiiiiiiiiiiiiiiiii......... syin syin mencarimu niiiiiiiiii...........
Hiks, adakah yang bisa membantuku ???
Hmm, kira-kira apalagi yah.
Oya, rasanya bosan dengan tampilan blog ini. Tapi memang dasarnya aku tipe orang yang cepat bosan sih :D Sempat terpikir untuk menghilangkan banner google adsense beserta pernak-perniknya. Tapi ketika konsultasi dengan kawan ternyata..
"aa, besok adsense nya mo adek hapus aja dah."
"eh jangan. ga usah dihapus. bikin blog baru aja di wordpress, trus yang blogspot ini khusus buat posting bahasa inggris, lumayan kan adsensenya masi kepake. nah yang wordpress buat posting bahasa indonesia, apa aja, mo isinya curhat-curhatan juga ga papa :p "
"ah sebenernya sih cuma males aja buat ngetik-ngetik posting. hehe.. "
"lah ini udah rajin posting 3 hari berturut-turut. lanjutin dong, masa nyerah.."
"hmm, iya deh. ga jadi diilangin adsense nya."
Liat-liat lagi. Ah masi bosan juga liat tampilan blog ini. Gimana kalo templatenya diganti? Hmm, aduh sayang banget. Ini blog kan dulu dibikinin :D Jadi kayaknya sayang alias eman-eman kalo mau diganti template. Nanti nilai sejarahnya udah ga ada lagi. hehe
Mmm, may be perlu pengurangan beberapa bagian atau sekedar memperbaiki tata letak aja deh, biar lebih enak dipandang. Tapi kira-kira yang mana yah.
Ah ya, pengen lebarin dikit kolom postingnya. Ini terlalu sempit. Haduh tapi gimana caranya yak. Coba bentar search tips di blognya pak Agus.... Haduh ga ketemu :(
Duh, sapa lagi yang bisa bantuin yak. Si aa lagi mudik. Yang laen kagak bisa. Mmm.. ah yaaa.. si Abi. Hwaaaa, tapi abi kagak pernah ol. Kemana sih tu orang. Berapa hari ga nongol. Pas ga dibutuhin nongol mulu, eh giliran diperluin malah ga kliatan idung beo nya.
Oiii, abiiiiiiiiiiiiiiiii......... syin syin mencarimu niiiiiiiiii...........
Hiks, adakah yang bisa membantuku ???
02 February 2008
Duhai, Peti Emasku...
Malam, menjelang tidur. Masih terus berfikir. Semua tentang koreksi diri.
Akan kuapakan baris-baris kalimat itu. Baris-baris kalimat yang pastinya kelak berharga untukku. Aku tau, mereka tak sama sepertiku. Mungkin bagi mereka, baris-baris itu hanyalah tumpukan sampah yang selayaknya dibuang. Tapi tidak bagiku. baris-baris itu akan menjadi harta yang berharga di kehidupanku. Ya, sangat berharga.
Ah, tiba-tiba. Aku teringat Peti Emasku. Sudah lama aku tak membukanya. Entah dimana sekarang. Oh ya, kuingat juga Hanan, dia pernah jadi peti emasku. Lama sekali aku tak bersilaturahmi dengannya. Kuingat tulisannya, Tong Sampah Vs Peti Emas. Coba kucari kembali. Sekalian saja, kuminta ijin pada Hanan untuk mengutipnya.
Ah ternyata orangnya tak ada...
(bengong, tunggu ID Hanan online dulu :D)
Akan kuapakan baris-baris kalimat itu. Baris-baris kalimat yang pastinya kelak berharga untukku. Aku tau, mereka tak sama sepertiku. Mungkin bagi mereka, baris-baris itu hanyalah tumpukan sampah yang selayaknya dibuang. Tapi tidak bagiku. baris-baris itu akan menjadi harta yang berharga di kehidupanku. Ya, sangat berharga.
Ah, tiba-tiba. Aku teringat Peti Emasku. Sudah lama aku tak membukanya. Entah dimana sekarang. Oh ya, kuingat juga Hanan, dia pernah jadi peti emasku. Lama sekali aku tak bersilaturahmi dengannya. Kuingat tulisannya, Tong Sampah Vs Peti Emas. Coba kucari kembali. Sekalian saja, kuminta ijin pada Hanan untuk mengutipnya.
Ah ternyata orangnya tak ada...
(bengong, tunggu ID Hanan online dulu :D)
01 February 2008
Everybody Knows I'm A Dog
Ya. Itulah label indah yang saat ini sedang melekat pada diriku. Baris-baris kalimat itu masih terus mengalir. Ungkapan-ungkapan tajam masih muncul sebagai akibat kebodohan dan keteledoranku.
Masih kubaca satu per satu kalimat-kalimat itu.
Yap. Semua kubaca. Tak ada satu barispun yang kulewatkan. Memang, aku tak boleh melewatkan satu barispun. Atau mungkin, aku harus menghapal satu per satu baris kalimat itu. Agar melekat di seumur hidupku. Agar terus menjadi pengingat sampai ke liang kuburku. Baris-baris pelajaran berharga yang akan terus mengingatkanku untuk tak mengulangi kembali kebodohan itu.
Sebuah kesalahan yang terlalu dalam menggores hati dan jiwa manusia-manusia sempurna. Aku sadar, maaf saja tak cukup untuk membenahi kembali perbuatanku. Mungkin, harga diriku terlalu kecil untuk dapat ditukar dengan sebuah kata maaf. Jasadku terlalu cacat untuk datang menghantarkan sebuah kata maaf.
Bersyukur, masih ada jiwa-jiwa rendah hati yang dengan tulus ikhlas menerima kata maaf itu. Menerima secuil harga diri dan jasad yang hampir tak berarti lagi. Semoga, jiwa-jiwa itulah yang kelak membimbingku. Menuntun dan mengajarkan aku.
Yes, i'm a dog.
Akulah sang pengecut itu.
Tapi kini, akulah pengecut yang akan belajar dari kepengecutanku.
Semoga, Tuhan menurunkan jiwa-jiwa bijak itu untuk membimbingku.
______________________________
ah kebetulan sekali. tepat ketika posting ini akan kuakhiri, tanpa sengaja muncul pesan dalam status Yahoo Messenger ku.
akan kuingat baik-baik pesanmu itu, Madja.
Masih kubaca satu per satu kalimat-kalimat itu.
"pesan saya buat si anonim yg lagi dibicarakan ini (pastinya dia mbaca toh?), ndak usah jd manusia sok sempurna saat sampeyan cuma berani lempar batu sembunyi tangan :p"
(update 02022008: alhamdulillah, barusan terima email, katanya kalimat itu bukan untukku. semoga saja...)
Yap. Semua kubaca. Tak ada satu barispun yang kulewatkan. Memang, aku tak boleh melewatkan satu barispun. Atau mungkin, aku harus menghapal satu per satu baris kalimat itu. Agar melekat di seumur hidupku. Agar terus menjadi pengingat sampai ke liang kuburku. Baris-baris pelajaran berharga yang akan terus mengingatkanku untuk tak mengulangi kembali kebodohan itu.
Sebuah kesalahan yang terlalu dalam menggores hati dan jiwa manusia-manusia sempurna. Aku sadar, maaf saja tak cukup untuk membenahi kembali perbuatanku. Mungkin, harga diriku terlalu kecil untuk dapat ditukar dengan sebuah kata maaf. Jasadku terlalu cacat untuk datang menghantarkan sebuah kata maaf.
Bersyukur, masih ada jiwa-jiwa rendah hati yang dengan tulus ikhlas menerima kata maaf itu. Menerima secuil harga diri dan jasad yang hampir tak berarti lagi. Semoga, jiwa-jiwa itulah yang kelak membimbingku. Menuntun dan mengajarkan aku.
Yes, i'm a dog.
Akulah sang pengecut itu.
Tapi kini, akulah pengecut yang akan belajar dari kepengecutanku.
Semoga, Tuhan menurunkan jiwa-jiwa bijak itu untuk membimbingku.
______________________________
ah kebetulan sekali. tepat ketika posting ini akan kuakhiri, tanpa sengaja muncul pesan dalam status Yahoo Messenger ku.
madja: "Sepintar, sehebat, sebaik apapun anda pasti ada yang senang ketika anda jatuh, begitu juga sebaliknya sebodoh, sehina, dan sejahat apapun anda pasti ada yang menaruh simpati pada anda..., bener gak?"
_______________________
"Saya hanya ingin kita tidak takabur ketika seolah-olah semua orang mendukung kita, padahal tidak begitu adanya, sehingga kita sewaktu-waktu siap menjadi bahan tertawaan ketika jatuh, dan kemudian siap untuk bangkit lagi. "
_______________________
"... Karena itu bangkitlah dan perbaiki diri! masih ada orang yang mendukung anda, masih ada orang yang menaruh simpati pada anda, masih ada orang yang memperhatikan anda, meskipun semua itu tidak berwujud ucapan ataupun perbuatan yang nyata. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan, Allah ‘azza wa jalla masih bersama kita dan memberi kita seseorang yang menaruh simpati pada kita."
akan kuingat baik-baik pesanmu itu, Madja.
31 January 2008
Maaf...
Duh ternyata. Tak disangka tak dinyana. Apa yang awalnya kulantarkan dengan niat hati sekedar bercanda, malah mendatangkan malapetaka.
Intermezzo itu,ternyata berbuah luapan emosi. Mungkin juga berbuah sakit hati. Ah aku tak tau. Senang sekali rasanya jika itu sama sekali tak benar.
Memang aku perlu banyak belajar. Belajar berkata-kata, belajar bertindak, dan belajar menjadi manusia yang benar. Walau kenyataannya manusia tak akan pernah bisa sepenuhnya selalu benar.
Hati memang terkadang lebih dekat kepada api. Di mana air terlalu sulit untuk mendinginkan hati.
Bijak memang tak mudah. Sabar pun tak gampang. Ikhlas juga lebih susah. Mencoba memohon maaf dengan segala kerendahan hati. Pun dengan satu keyakinan bahwa hanya Tuhanlah Yang Maha Memaafkan.
Intermezzo itu,ternyata berbuah luapan emosi. Mungkin juga berbuah sakit hati. Ah aku tak tau. Senang sekali rasanya jika itu sama sekali tak benar.
Memang aku perlu banyak belajar. Belajar berkata-kata, belajar bertindak, dan belajar menjadi manusia yang benar. Walau kenyataannya manusia tak akan pernah bisa sepenuhnya selalu benar.
Hati memang terkadang lebih dekat kepada api. Di mana air terlalu sulit untuk mendinginkan hati.
Bijak memang tak mudah. Sabar pun tak gampang. Ikhlas juga lebih susah. Mencoba memohon maaf dengan segala kerendahan hati. Pun dengan satu keyakinan bahwa hanya Tuhanlah Yang Maha Memaafkan.
15 January 2008
hiks, malesss
ga ada selera buat ngetik.
ga ada selera buat corat-coret.
ga ada selera buat apa-apa.
pokoknya enggakkkkkkkk.....
titikkkkk!!!
nobody knows
ga ada selera buat corat-coret.
ga ada selera buat apa-apa.
pokoknya enggakkkkkkkk.....
titikkkkk!!!
nobody knows