Duhai
Kutulis cintaku padamu
kala kalut selimuti sukmaku
kubeberkan hatiku
arwah kata dalam gebu
kutulis ini padamu hanya
tidak untuknya, atau sesiapa
kala hujan menghunjam semesta
dalam ruang penuh jelaga
kasih, hanya padamu kuucap
meraung jiwaku, meratap
merindu, mengucap, mengecap
kurindumu seperti ini saat senyap
dua merpati bercumbu dalam renyai
di atas atap rumahku, selimuti
betina dalam sayap kehangatan
decakku, cinta butuh pengorbanan
ini kutulis atas nama cinta
yang kita berhalakan dalam puja
dalam renyai, gerimis, hujan pula
tak perduli dingin yang merana
aih, merpati jantan mengepakkan sayap
setianya, aral tuk tinggalkan betina
kuingin seperti dia, sayang
cintaku nun jauh di sana
kutulis ini bukan apa apa
bukan pula untuk sesiapa
untukku, untukmu, untuk kita
ah, dara itu membuatku cemburu
Kau kukenang
Bersamamu saat itu ke pantai menuju
Aku dan kamu belum menjadi kita
Tertemukan pada butir-butir pasir enggan menyatu
Yang memengap harap sampai malu untuk tegak
Memandang ke arahmu, ke wajahmu
Biarkan jariku setali serantai dengan jemarimu
Tentu di ruas-ruas jarimu jemariku akan menyatu
Lantas menari tarian yang aku dan kamu belum
Tahu itu gerangan gerakan apa
Biarkan ia dan dia menari sampai selesai
Musik lautan yang aku dan kamu juga tahu
Tabuhan ombak terus bergema selama-lama ada
Rasa antar dua: aku dan kamu
Tapi, tersipu kau kulihat saat itu !
La Ortav
Kairo, 070406
hihi, diralat...ternyata judulnya bukan Duhai.. :D
0 comments:
Post a Comment