Berdiri tegak mengamatiku saat merangkak
Hembusannya yang lembut mebelaiku tak jemu
Iapun tersenyum padakku
Ketika aku lahir sejak purba ia disana
Bagai paku yang menghujam kuat
Penyeimbang pulau ini kata berita mistis
Iapun tersenyum padaku
Ketika aku lahir sejak purba ia disana
Parasnya yang rupawan
Senyumnya yang menawan
Iapun tersenyum padaku
Ketika aku lahir sejak purba ia disana
Walau tidak terlalu tinggi
Ia bagai paru paru kotaku
Iapun tersenyum padaku
Ketika aku lahir sejak purba ia disana
Tak pernah lepas dari tatapanku
Aku selalu dalam buaiannya
Iapun tersenyum padaku
Ketika aku lahir sejak purba ia disana
Dengan tangga yang begitu banyak
Dipunggungnya aku berpijak
Iapun tersenyum padaku
Ketika aku lahir sejak purba ia disana
Ia ada dimagelang selatan
Rumahnya dalam kompleks Akademi Militer
Iapun tersenyum padaku
Ketika aku lahir sejak purba ia disana
Disanalah petilasan syekh Subakir
Disanalah tugu. Disanalah cerita mistis
Iapun tersenyum padaku
Bukit tidar
Banyak kenangan
Bersama kawan
Iapun masih tersenyum padaku
~Brabangkara 7 Februari 2011
hehe, dora, makasih puisinya yak. maap kmaren lupa taro judulnya.
0 comments:
Post a Comment