apakah kita sudah tak membiarkan jarak menghalangi
hingga kau mengerti aku dan kau pun mengerti aku
bukan sesaat ...tapi selalu di hati
kita selalu kehabisan kata kata saat saling menatap
mungkin malu ..mungkin saja ..
saat letih ...lemah ..gundah .... kau pinjamkan pundak mu
saat senang ..saat bahagia ..saat semua nya menghiasi waktu
kau lebih memilih aku..
lalu sekat apa yang menghalangi kata kata.. "aku ingin mencintaimu dengan sempurna"
By. Someone who cares bout me
29 January 2007
Renung
Rembulan remang menggantung
menatap tanah merah
memanggil mentari.
Pasar, komunitas yang terdiri dari berbagai macam lapisan. Datang atas nama kebutuhan dan untuk kepentingan sendiri. Setiap tata laku berpijak diatas cost and benefit, tak lebih. Berkisar antara prosentase memberi-menerima perbincangan terjadi. Kawan adalah musuh yang belum ditaklukkan.
"Dekati dia yang kuat untuk berlindung. Dan jika suatu saat kamu menjadi kuat, maka hancurkanlah ia", begitu kira-kira kapitalisme bersabda. Tata nilai mengalami pergeseran, dari saling membantu ke arah egoisme:perut. Sebuah fenomen kebersamaan semu.
Ketika pembeli mendapat barang dengan harga yang relatif murah -karena kelihaian menawar mungkin- ketika itu ia merasa untung. Namun pada saat yang sama si penjual merasa rugi atau dirugikan. Lantas siapakah yang sebenarnya untung ?
Hari-hari ini semakin banyak pula istilah-istilah yang membingungkan. Sekarang kita punya aneka pengertian tentang baik, buruk, keterbukaan, kesetiaan. semangat berkorban sudah habis tergadai demi mencicil pembangunan yang dianggap sebagai kemajuan. Peta stratifikasi sosial mugkin tak ubah seperti kondisi kekejaman purba: kuat menindas lemah. Sebuah ketidakadilan sekaligus motivasi dan seleksi untuk menjadi kuat lantas menghantam yang lain. Dominasi itu perlu!.
Persis perjalanan sejarah manusia yang sembab dan berdarah.
Barangkali tak usah terlalu mempertegas tentang etika. Karena visual adab tak jauh beda dengan rabaan beberapa orang buta tentang gajah: beraneka dan nisbi. Saling menasehati adalah sok pintar dan bijak. Maka yang ada hanya diam dan dengarkan. Niscaya siap ‘tuk tabah jika standar adalah akhlak yang bermuara hati. Seperti kerasnya nada cakap antara kumsyari dengan seorang ibu dengan setumpuk barang di sebuah angkutan yang sesak.
Saya pernah 'kagum' pada seseorang atau tepatnya sebuah kelompok. Mereka yang begitu fasih mengatasnamakan diri sebagai penarik lokomotif Islam progresif - mungkin juga bukan, karena bagi saya mereka tak ubah seperti tukang jahit kain-kain kecil pemikiran orang dulu yang ditambal sulam menjadi kain yang lebih besar - atas nama dialektika teks dengan konteks menjadikan standar kepantasan umum sebagai tolok ukur tata kesopanan dalam berpakaian. Bukan karena mereka sejatinya bibir saya cemberut, namun rupanya kesimpulannya yang mulai mengusik. Standar umum selalu bergerak dan berubah seiring perubahan cara pandang manusia terhadap alam. Tidak menutup kemungkinan bahwa bikini akan menjadi busana yang dianggap biasa atau bahkan sopan kelak. Sebagaimana ada kemungkinan kecil pula bahwa model busana tertutup akan trendy. Tergantung siapa yang yang menguasai zaman dan sistem informasi.
Bahwa hari-hari ini kita semakin dipaksa untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu oleh sebagian orang. Bentuk dan warna yang marak diminati konsumen adalah hasil kerja para ahli dari sebuah lembaga tertentu. Dan kita dipaksa untuk meminatinya. Bagaimana tidak, yang dipromokan dan terpampang di etalase itulah yang menjadi pilihan. Serupa warna perak yang tiba-tiba kita anggap bagus dan amat meyakinkan penampilan di saat-saat milenium ketiga bermula.
Bahkan aneka peristiwa dunia setelah dipilah pilih baru diberikan kepada kita untuk konsumsi. Berita tak ubah seperti daftar menu yang ditentukan oleh produser dan disajikan oleh para redaktur kepada kita. Mereka membentuk dunia kita. Sehingga kita memandang alam semesta dengan visual yang mereka rencanakan dan sajikan.
Hasrat murni kita terbajak. Mungkin bukan sekedar hasrat. Tapi saya kurang yakin, apakah bisa kita mengistilahkannya dengan prinsip. Entah....
Sekali saya melihat beberapa orang yang kelihatan akrab masuk ke sebuah rumah makan. Tidak terlalu mewah restoran itu. Sea food rupa-rupanya menu utama. Mengelilingi meja persegi panjang mereka duduk. Beberapa lama mereka menunggu setelah mencoret masakan yang dipesan di list menu. Tahu apa yang terjadi? Ternyata mereka yang kelihatan akrab itu, rupanya asik dengan layar ponsel masing-masing. Mengerutkan dahi, senyum, tawa, sedikit serius. Bukan dengan kawan disamping, namun dengan monitor handpone masing-masing. Lihat, benda mungil itu telah mencegah mereka untuk saling bertutur sapa laiknya seorang sahabat. Begitu mini, entah bagaimana dengan 'sesuatu' yang lebih besar. Keinginan atau kelas umpamanya.
Tentu pernah ada masanya gambaran di atas kita saksikan. Di sekitar kita yang dekat. Toh hidup sarat dengan tarik ulur kepentingan. Mungkin dikubur saja cinta pada obsesi-obsesi keadaan yang lebih baik serta impian-impian kreatif itu. Harapan niscaya ada. Tapi bisakah dibumikan, itu kiranya yang menjadi soal. Adapun keakraban dan persaudaraan, mari dicari. Sehingga kita tak lagi merasa aneh dengan budaya nasehat-menasehati.
Oleh. La Ortav
baca selengkapnya...
menatap tanah merah
memanggil mentari.
Pasar, komunitas yang terdiri dari berbagai macam lapisan. Datang atas nama kebutuhan dan untuk kepentingan sendiri. Setiap tata laku berpijak diatas cost and benefit, tak lebih. Berkisar antara prosentase memberi-menerima perbincangan terjadi. Kawan adalah musuh yang belum ditaklukkan.
"Dekati dia yang kuat untuk berlindung. Dan jika suatu saat kamu menjadi kuat, maka hancurkanlah ia", begitu kira-kira kapitalisme bersabda. Tata nilai mengalami pergeseran, dari saling membantu ke arah egoisme:perut. Sebuah fenomen kebersamaan semu.
Ketika pembeli mendapat barang dengan harga yang relatif murah -karena kelihaian menawar mungkin- ketika itu ia merasa untung. Namun pada saat yang sama si penjual merasa rugi atau dirugikan. Lantas siapakah yang sebenarnya untung ?
Hari-hari ini semakin banyak pula istilah-istilah yang membingungkan. Sekarang kita punya aneka pengertian tentang baik, buruk, keterbukaan, kesetiaan. semangat berkorban sudah habis tergadai demi mencicil pembangunan yang dianggap sebagai kemajuan. Peta stratifikasi sosial mugkin tak ubah seperti kondisi kekejaman purba: kuat menindas lemah. Sebuah ketidakadilan sekaligus motivasi dan seleksi untuk menjadi kuat lantas menghantam yang lain. Dominasi itu perlu!.
Persis perjalanan sejarah manusia yang sembab dan berdarah.
Barangkali tak usah terlalu mempertegas tentang etika. Karena visual adab tak jauh beda dengan rabaan beberapa orang buta tentang gajah: beraneka dan nisbi. Saling menasehati adalah sok pintar dan bijak. Maka yang ada hanya diam dan dengarkan. Niscaya siap ‘tuk tabah jika standar adalah akhlak yang bermuara hati. Seperti kerasnya nada cakap antara kumsyari dengan seorang ibu dengan setumpuk barang di sebuah angkutan yang sesak.
Saya pernah 'kagum' pada seseorang atau tepatnya sebuah kelompok. Mereka yang begitu fasih mengatasnamakan diri sebagai penarik lokomotif Islam progresif - mungkin juga bukan, karena bagi saya mereka tak ubah seperti tukang jahit kain-kain kecil pemikiran orang dulu yang ditambal sulam menjadi kain yang lebih besar - atas nama dialektika teks dengan konteks menjadikan standar kepantasan umum sebagai tolok ukur tata kesopanan dalam berpakaian. Bukan karena mereka sejatinya bibir saya cemberut, namun rupanya kesimpulannya yang mulai mengusik. Standar umum selalu bergerak dan berubah seiring perubahan cara pandang manusia terhadap alam. Tidak menutup kemungkinan bahwa bikini akan menjadi busana yang dianggap biasa atau bahkan sopan kelak. Sebagaimana ada kemungkinan kecil pula bahwa model busana tertutup akan trendy. Tergantung siapa yang yang menguasai zaman dan sistem informasi.
Bahwa hari-hari ini kita semakin dipaksa untuk menyukai atau tidak menyukai sesuatu oleh sebagian orang. Bentuk dan warna yang marak diminati konsumen adalah hasil kerja para ahli dari sebuah lembaga tertentu. Dan kita dipaksa untuk meminatinya. Bagaimana tidak, yang dipromokan dan terpampang di etalase itulah yang menjadi pilihan. Serupa warna perak yang tiba-tiba kita anggap bagus dan amat meyakinkan penampilan di saat-saat milenium ketiga bermula.
Bahkan aneka peristiwa dunia setelah dipilah pilih baru diberikan kepada kita untuk konsumsi. Berita tak ubah seperti daftar menu yang ditentukan oleh produser dan disajikan oleh para redaktur kepada kita. Mereka membentuk dunia kita. Sehingga kita memandang alam semesta dengan visual yang mereka rencanakan dan sajikan.
Hasrat murni kita terbajak. Mungkin bukan sekedar hasrat. Tapi saya kurang yakin, apakah bisa kita mengistilahkannya dengan prinsip. Entah....
Sekali saya melihat beberapa orang yang kelihatan akrab masuk ke sebuah rumah makan. Tidak terlalu mewah restoran itu. Sea food rupa-rupanya menu utama. Mengelilingi meja persegi panjang mereka duduk. Beberapa lama mereka menunggu setelah mencoret masakan yang dipesan di list menu. Tahu apa yang terjadi? Ternyata mereka yang kelihatan akrab itu, rupanya asik dengan layar ponsel masing-masing. Mengerutkan dahi, senyum, tawa, sedikit serius. Bukan dengan kawan disamping, namun dengan monitor handpone masing-masing. Lihat, benda mungil itu telah mencegah mereka untuk saling bertutur sapa laiknya seorang sahabat. Begitu mini, entah bagaimana dengan 'sesuatu' yang lebih besar. Keinginan atau kelas umpamanya.
Tentu pernah ada masanya gambaran di atas kita saksikan. Di sekitar kita yang dekat. Toh hidup sarat dengan tarik ulur kepentingan. Mungkin dikubur saja cinta pada obsesi-obsesi keadaan yang lebih baik serta impian-impian kreatif itu. Harapan niscaya ada. Tapi bisakah dibumikan, itu kiranya yang menjadi soal. Adapun keakraban dan persaudaraan, mari dicari. Sehingga kita tak lagi merasa aneh dengan budaya nasehat-menasehati.
Oleh. La Ortav
baca selengkapnya...
27 January 2007
Marah dan Sayang
Sent By. Triple-S
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya;
"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab;
"Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?" Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. "Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."
Sang guru masih melanjutkan; "Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda.
baca selengkapnya...
Suatu hari sang guru bertanya kepada murid-muridnya;
"Mengapa ketika seseorang sedang dalam keadaan marah, ia akan berbicara dengan suara kuat atau berteriak?"
Seorang murid setelah berpikir cukup lama mengangkat tangan dan menjawab;
"Karena saat seperti itu ia telah kehilangan kesabaran, karena itu ia lalu berteriak."
"Tapi..." sang guru balik bertanya, "lawan bicaranya justru berada disampingnya. Mengapa harus berteriak? Apakah ia tak dapat berbicara secara halus?"
Hampir semua murid memberikan sejumlah alasan yang dikira benar menurut pertimbangan mereka. Namun tak satupun jawaban yang memuaskan. Sang guru lalu berkata; "Ketika dua orang sedang berada dalam situasi kemarahan, jarak antara ke dua hati mereka menjadi amat jauh walau secara fisik mereka begitu dekat. Karena itu, untuk mencapai jarak yang demikian, mereka harus berteriak. Namun anehnya, semakin keras mereka berteriak, semakin pula mereka menjadi marah dan dengan sendirinya jarak hati yang ada di antara keduanya pun menjadi lebih jauh lagi. Karena itu mereka terpaksa berteriak lebih keras lagi."
Sang guru masih melanjutkan; "Sebaliknya, apa yang terjadi ketika dua orang saling jatuh cinta? Mereka tak hanya tidak berteriak, namun ketika mereka berbicara suara yang keluar dari mulut mereka begitu halus dan kecil. Sehalus apapun, keduanya bisa mendengarkannya dengan begitu jelas. Mengapa demikian?" Sang guru bertanya sambil memperhatikan para muridnya. Mereka nampak berpikir amat dalam namun tak satupun berani memberikan jawaban. "Karena hati mereka begitu dekat, hati mereka tak berjarak. Pada akhirnya sepatah katapun tak perlu diucapkan. Sebuah pandangan mata saja amatlah cukup membuat mereka memahami apa yang ingin mereka sampaikan."
Sang guru masih melanjutkan; "Ketika anda sedang dilanda kemarahan, janganlah hatimu menciptakan jarak. Lebih lagi hendaknya kamu tidak mengucapkan kata yang mendatangkan jarak di antara kamu. Mungkin di saat seperti itu, tak mengucapkan kata-kata mungkin merupakan cara yang bijaksana. Karena waktu akan membantu anda.
baca selengkapnya...
23 January 2007
Bahasa Batin II
Ini adalah artikel kelanjutan dari Bahasa Batin I yang telah disampaikan terdahulu. Jika anda belum membacanya, silahkan klik link berikut ini ==> Bahasa batin I
Bahasa Batin...adalah Bahasa Paling Murni di Dunia ini.
Cinta, kekaguman, kepasrahan, keikhlasan, kerinduan dan seribu satu macam lainnya adalah sesuatu yang abstrak. Ia tidak bisa dilihat. Ia tidak bisa ditakar. Karena volumenya demikian besar, ia tidak bisa ditampung oleh wadah yang terbuat dari gerabah apapun. Cinta, kekaguman, kepasrahan, keikhlsan, kerinduan, merupakan bahasa kalbu yang letak geografisnya entah dibelahan tubuh bagian mana. Cinta, kekaguman, kepasrahan, keikhlasan, kerinduan, merupakan bahasa murni yang mengisyaratkan selutuh sengatan rasa yang berdomisili di diri kita. Bahasa batin tersebut melibatkan seluruh emosi, angan-angan, daya fikir --dan entah apalagi. Sehingga --wajar saja--, ketika bahasa batin yang sakral berusaha diturunkan derajatnya melalui bahasa lisan, tlisan, dan gerak, maka makna yang ingin disampaikan menjadi kehilangan kapasitasnya.
Sampai di sini, kita bisa membuat suatu perumpamaan. Ibarat sebuah sungai, bahasa batin merupakan behasa murni sebuah mata air pegunungan. Sedangkan, bahasa lisan, bahasa teks, dan bahasa gerak merupakan bahasa -- yang meski dikeluarkan dari mata air yang sama -- sudah hampir berada di muaranya. Kita sudah mengetahui bahwa perbedaan air yang ada di hulu dan muara akan mengakibatkan perbedaan tingkat kesucian. Air yang berada di hulu pastilah memiliki kejernihan. Sedangkan air yang sedang dalam perjalanan menuju muara pasti tercampur kotoran yang menyebabkan tidak higienis lagi.
Dari perumpamaan perjalanan air, kita dapat mengambil pelajaran, bahwa ketika bahasa batin menglair senuju muara, ia akan tercampur oleh ketidaksucian yang dipengaruhi oleh ketidakmampuan mengutarakan karena ter-asah mengolah bahasa tubuh dan emosi ataupun kesempitan perbendaharaan kata yang dimiliki sebuah bahasa bangsa. Inilah ketidaksucian yang dalam titik ekstrim --tragisnya--, dapat menyebabkan bahasa yang seharusnya menyehatkan jiwa, menjadi sesuatu yang menyakitkan, bagi si penerima.
Tapi, apa daya ? Untuk mewakilkan bahasa batin, manusia mutlak memerlukan perantara (tekstual, lisan, dan bahasa tubuh). Tanpanya, bahasa batin seseorang tidak mungkin dipahami oleh orang lain.
Baca selengkapnya...
Bahasa Batin...adalah Bahasa Paling Murni di Dunia ini.
Cinta, kekaguman, kepasrahan, keikhlasan, kerinduan dan seribu satu macam lainnya adalah sesuatu yang abstrak. Ia tidak bisa dilihat. Ia tidak bisa ditakar. Karena volumenya demikian besar, ia tidak bisa ditampung oleh wadah yang terbuat dari gerabah apapun. Cinta, kekaguman, kepasrahan, keikhlsan, kerinduan, merupakan bahasa kalbu yang letak geografisnya entah dibelahan tubuh bagian mana. Cinta, kekaguman, kepasrahan, keikhlasan, kerinduan, merupakan bahasa murni yang mengisyaratkan selutuh sengatan rasa yang berdomisili di diri kita. Bahasa batin tersebut melibatkan seluruh emosi, angan-angan, daya fikir --dan entah apalagi. Sehingga --wajar saja--, ketika bahasa batin yang sakral berusaha diturunkan derajatnya melalui bahasa lisan, tlisan, dan gerak, maka makna yang ingin disampaikan menjadi kehilangan kapasitasnya.
Sampai di sini, kita bisa membuat suatu perumpamaan. Ibarat sebuah sungai, bahasa batin merupakan behasa murni sebuah mata air pegunungan. Sedangkan, bahasa lisan, bahasa teks, dan bahasa gerak merupakan bahasa -- yang meski dikeluarkan dari mata air yang sama -- sudah hampir berada di muaranya. Kita sudah mengetahui bahwa perbedaan air yang ada di hulu dan muara akan mengakibatkan perbedaan tingkat kesucian. Air yang berada di hulu pastilah memiliki kejernihan. Sedangkan air yang sedang dalam perjalanan menuju muara pasti tercampur kotoran yang menyebabkan tidak higienis lagi.
Dari perumpamaan perjalanan air, kita dapat mengambil pelajaran, bahwa ketika bahasa batin menglair senuju muara, ia akan tercampur oleh ketidaksucian yang dipengaruhi oleh ketidakmampuan mengutarakan karena ter-asah mengolah bahasa tubuh dan emosi ataupun kesempitan perbendaharaan kata yang dimiliki sebuah bahasa bangsa. Inilah ketidaksucian yang dalam titik ekstrim --tragisnya--, dapat menyebabkan bahasa yang seharusnya menyehatkan jiwa, menjadi sesuatu yang menyakitkan, bagi si penerima.
Tapi, apa daya ? Untuk mewakilkan bahasa batin, manusia mutlak memerlukan perantara (tekstual, lisan, dan bahasa tubuh). Tanpanya, bahasa batin seseorang tidak mungkin dipahami oleh orang lain.
Baca selengkapnya...
Aduu..kakak, judulnya apa nehhhhh???
ku ingin kau pintal buih buih
menjadi tali mengikatku
ku ingin kau anyam gelombang gelombang
menjadi hamparan
ranjang tidurku
ku ingin kau tenun awan-gemawan
menjadi selendang
menudungi rambutku
aku ingin kau jahit bayu gunung
menjadi baju
pakaian malamku
aku ingin kau petik bintang timur
menjadi kerongsang
menyinari dadaku
ku ingin kau jolok bulan gerhana
menjadi lampu
menyuluh rinduku
aku ingi kau rebahkan mentari
menjadi laut malam kita
menghirup manis cinta kita
kekasih , hitunglah mimpi
yang membunuh realiti
dengan syurga ilusi..
By. HMMMM______BLANK
menjadi tali mengikatku
ku ingin kau anyam gelombang gelombang
menjadi hamparan
ranjang tidurku
ku ingin kau tenun awan-gemawan
menjadi selendang
menudungi rambutku
aku ingin kau jahit bayu gunung
menjadi baju
pakaian malamku
aku ingin kau petik bintang timur
menjadi kerongsang
menyinari dadaku
ku ingin kau jolok bulan gerhana
menjadi lampu
menyuluh rinduku
aku ingi kau rebahkan mentari
menjadi laut malam kita
menghirup manis cinta kita
kekasih , hitunglah mimpi
yang membunuh realiti
dengan syurga ilusi..
By. HMMMM______BLANK
21 January 2007
Kau kukenang...
Duhai
Kutulis cintaku padamu
kala kalut selimuti sukmaku
kubeberkan hatiku
arwah kata dalam gebu
kutulis ini padamu hanya
tidak untuknya, atau sesiapa
kala hujan menghunjam semesta
dalam ruang penuh jelaga
kasih, hanya padamu kuucap
meraung jiwaku, meratap
merindu, mengucap, mengecap
kurindumu seperti ini saat senyap
dua merpati bercumbu dalam renyai
di atas atap rumahku, selimuti
betina dalam sayap kehangatan
decakku, cinta butuh pengorbanan
ini kutulis atas nama cinta
yang kita berhalakan dalam puja
dalam renyai, gerimis, hujan pula
tak perduli dingin yang merana
aih, merpati jantan mengepakkan sayap
setianya, aral tuk tinggalkan betina
kuingin seperti dia, sayang
cintaku nun jauh di sana
kutulis ini bukan apa apa
bukan pula untuk sesiapa
untukku, untukmu, untuk kita
ah, dara itu membuatku cemburu
Kau kukenang
Bersamamu saat itu ke pantai menuju
Aku dan kamu belum menjadi kita
Tertemukan pada butir-butir pasir enggan menyatu
Yang memengap harap sampai malu untuk tegak
Memandang ke arahmu, ke wajahmu
Biarkan jariku setali serantai dengan jemarimu
Tentu di ruas-ruas jarimu jemariku akan menyatu
Lantas menari tarian yang aku dan kamu belum
Tahu itu gerangan gerakan apa
Biarkan ia dan dia menari sampai selesai
Musik lautan yang aku dan kamu juga tahu
Tabuhan ombak terus bergema selama-lama ada
Rasa antar dua: aku dan kamu
Tapi, tersipu kau kulihat saat itu !
La Ortav
Kairo, 070406
hihi, diralat...ternyata judulnya bukan Duhai.. :D
Kutulis cintaku padamu
kala kalut selimuti sukmaku
kubeberkan hatiku
arwah kata dalam gebu
kutulis ini padamu hanya
tidak untuknya, atau sesiapa
kala hujan menghunjam semesta
dalam ruang penuh jelaga
kasih, hanya padamu kuucap
meraung jiwaku, meratap
merindu, mengucap, mengecap
kurindumu seperti ini saat senyap
dua merpati bercumbu dalam renyai
di atas atap rumahku, selimuti
betina dalam sayap kehangatan
decakku, cinta butuh pengorbanan
ini kutulis atas nama cinta
yang kita berhalakan dalam puja
dalam renyai, gerimis, hujan pula
tak perduli dingin yang merana
aih, merpati jantan mengepakkan sayap
setianya, aral tuk tinggalkan betina
kuingin seperti dia, sayang
cintaku nun jauh di sana
kutulis ini bukan apa apa
bukan pula untuk sesiapa
untukku, untukmu, untuk kita
ah, dara itu membuatku cemburu
Kau kukenang
Bersamamu saat itu ke pantai menuju
Aku dan kamu belum menjadi kita
Tertemukan pada butir-butir pasir enggan menyatu
Yang memengap harap sampai malu untuk tegak
Memandang ke arahmu, ke wajahmu
Biarkan jariku setali serantai dengan jemarimu
Tentu di ruas-ruas jarimu jemariku akan menyatu
Lantas menari tarian yang aku dan kamu belum
Tahu itu gerangan gerakan apa
Biarkan ia dan dia menari sampai selesai
Musik lautan yang aku dan kamu juga tahu
Tabuhan ombak terus bergema selama-lama ada
Rasa antar dua: aku dan kamu
Tapi, tersipu kau kulihat saat itu !
La Ortav
Kairo, 070406
hihi, diralat...ternyata judulnya bukan Duhai.. :D
Kisah Tak Berujung...
suatu saat ada perahu yang terdampar di sebuah pulau
di saat terdampar dia kelihatan lelah , berjalan sepanjang pesisir pulau
dan mulai masuk kedalam pulau ...tahukah ?
sedikit pesona pulau ini menghampiri
jiwa nya ..ku lihat dia menghampiri sebuah telaga dan meminum air nya yang sangat jernih
ku hanya terdiam dan sebentar ku lihat dia memejamkan mata nya dan merebahkan tubuh nya
"apakah aku akan terdampar disini selamanya " ..dari bibir nya terucap saat matanya masih terkatup
ku bawakan setangkup buah buah an dan ku hampiri nya ... tubuh nya tersentak kaget melihat kedatangan ku ..
dia memasang mata yang terlihat waspada terhadap semua gerak ku
ku tinggalkan buahan itu " makan lah ini , kulihat kau sangat lapar " dan ku tinggalkan diri nya
"Gubuk ku ada di atas sana ..jika kau ingin singgah silahkan saja .."
By. Someone who cares bout me
(5 Jan '07, 19:34:55 WIB)
Maaf...:( Arum ga bisa nerusinnya.
May be ada temen2 yang bisa lanjutin ceritanya? Silahkan ketik aja di bagian comment.
Makasih :)
di saat terdampar dia kelihatan lelah , berjalan sepanjang pesisir pulau
dan mulai masuk kedalam pulau ...tahukah ?
sedikit pesona pulau ini menghampiri
jiwa nya ..ku lihat dia menghampiri sebuah telaga dan meminum air nya yang sangat jernih
ku hanya terdiam dan sebentar ku lihat dia memejamkan mata nya dan merebahkan tubuh nya
"apakah aku akan terdampar disini selamanya " ..dari bibir nya terucap saat matanya masih terkatup
ku bawakan setangkup buah buah an dan ku hampiri nya ... tubuh nya tersentak kaget melihat kedatangan ku ..
dia memasang mata yang terlihat waspada terhadap semua gerak ku
ku tinggalkan buahan itu " makan lah ini , kulihat kau sangat lapar " dan ku tinggalkan diri nya
"Gubuk ku ada di atas sana ..jika kau ingin singgah silahkan saja .."
By. Someone who cares bout me
(5 Jan '07, 19:34:55 WIB)
Maaf...:( Arum ga bisa nerusinnya.
May be ada temen2 yang bisa lanjutin ceritanya? Silahkan ketik aja di bagian comment.
Makasih :)
19 January 2007
Goresan tangan Brad
Duile...aa Brad ternyata pinter ngelukis juga neh. Makasih uda dibolehin pajang lukisannya di blog yah...
Uduh...wajah kalo disketsa ternyata kayak gini yaa ???
Wups...ni pasti ngelukisnya lagi mellow nih...
waduh...yang ada hubungannya ama dua hati nih, bahaya nih....
Setiap Saat, Setiap Waktu, Kuingat Dirimu...
Ah masa sih? Jadi pasti ga inget mandi segala nih, gara2 mikirin dirinya mulu....
lihat lukisan lainnya...
Ah masa sih? Jadi pasti ga inget mandi segala nih, gara2 mikirin dirinya mulu....
lihat lukisan lainnya...
Nasehat dr Om Dani
Om.. makasih kiriman nasehatnya yah..
CINTA ITU SEPERTI SEORANG YANG MENUNGGU BUS
Sebuah bis datang, dan kau bilang "wah...terlalu penuh, nggak bisa duduk nih! Aku tunggu bus berikutnya saja"
Kemudian, bus berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata,"Aduh busnya sudah tua dan jelek begini....nggak mau ah...."
Bus selanjutnya datang, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan melewatimu begitu saja.
Bus keempat berhenti di depan kamu. Bus itu kosong, kondisinya masih bagus, tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan",maka kamu membiarkan bus keempat pergi.
Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi kuliah.
Ketika bus kelima datang, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya.
Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bus. Bus tersebut jurusannya bukan menuju kampusmu!!!
*******************
Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar "ideal" untuk menjadi pasangan hidupnya.
Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita.
Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk "calon", tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada "bus" yang berhenti di depan kita (tentunya dengan jurusan yang kita inginkan).
Apabila ternyata memang "bus" itu tidak cocok, kita masih bisa berteriak, "Kiri" dan keluar dari bus. Maka memberi kesempatan pada "bus", semuanya bergantung pada keputusan kita.
Daripada kita harus "jalan kaki menuju kampus" dalam arti meneruskan hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.
Cerita ini juga berarti, kalau kita benar-benar menemukan bus yang "kosong, masih baru, dan ber-AC, dan tentunya sejurusan", kita harus berusaha sekuat tenaga untuk memberhentikan bus tersebut dan masuk ke dalamnya, karena menemukan bus seperti itu adalah suatu berkat yang sangat berharga dan sangat berarti tapi tidak semua orang yang mendapatkannya.
Semoga ber manfaat buat arum, isinya sangat mendalam
Your truly friends
Dani Wardoyo
baca selengkapnya...
CINTA ITU SEPERTI SEORANG YANG MENUNGGU BUS
Sebuah bis datang, dan kau bilang "wah...terlalu penuh, nggak bisa duduk nih! Aku tunggu bus berikutnya saja"
Kemudian, bus berikutnya datang. Kamu melihatnya dan berkata,"Aduh busnya sudah tua dan jelek begini....nggak mau ah...."
Bus selanjutnya datang, tapi dia seakan-akan tidak melihatmu dan melewatimu begitu saja.
Bus keempat berhenti di depan kamu. Bus itu kosong, kondisinya masih bagus, tapi kamu bilang, "Nggak ada AC nih, gua bisa kepanasan",maka kamu membiarkan bus keempat pergi.
Waktu terus berlalu, kamu mulai sadar bahwa kamu bisa terlambat pergi kuliah.
Ketika bus kelima datang, kamu langsung melompat masuk ke dalamnya.
Setelah beberapa lama, kamu akhirnya sadar kalau kamu salah menaiki bus. Bus tersebut jurusannya bukan menuju kampusmu!!!
*******************
Moral dari cerita ini, sering kali seseorang menunggu orang yang benar-benar "ideal" untuk menjadi pasangan hidupnya.
Padahal tidak ada orang yang 100% memenuhi keidealan kita.
Tidak ada salahnya memiliki persyaratan untuk "calon", tapi tidak ada salahnya juga memberi kesempatan kepada "bus" yang berhenti di depan kita (tentunya dengan jurusan yang kita inginkan).
Apabila ternyata memang "bus" itu tidak cocok, kita masih bisa berteriak, "Kiri" dan keluar dari bus. Maka memberi kesempatan pada "bus", semuanya bergantung pada keputusan kita.
Daripada kita harus "jalan kaki menuju kampus" dalam arti meneruskan hidup ini tanpa kehadiran orang yang dikasihi.
Cerita ini juga berarti, kalau kita benar-benar menemukan bus yang "kosong, masih baru, dan ber-AC, dan tentunya sejurusan", kita harus berusaha sekuat tenaga untuk memberhentikan bus tersebut dan masuk ke dalamnya, karena menemukan bus seperti itu adalah suatu berkat yang sangat berharga dan sangat berarti tapi tidak semua orang yang mendapatkannya.
Semoga ber manfaat buat arum, isinya sangat mendalam
Your truly friends
Dani Wardoyo
baca selengkapnya...
16 January 2007
Bahasa Batin...
Akhir-akhir ini, teman-teman saya sering berkomunikasi melalui dunia maya. Melalui dunia tanpa batas -- yang katanya Tuhanpun tak memiliki otoritas-- mereka menuangkan pemikirannya dengan baik. Mereka dapat mengembangkan pembicaraa, mencari celah yang menyegarkan saat teman chatt tak taku menahu lagi apa yang musti diobrolkan. Mereka sanggup mencipta kata-kata bersayap hingga-- sayapnya-- dapat menerbangkan wanita yang ada di seberang sana. Lama kelamaan, hubungan dunia maya yang semula biasa, disemikan oleh ikatan cinta (uhuk uhuk! mo muntah deeee...!). Kini timbul keinginan untuk mengetahui, siapa sih yang menjadi kawan bicara ? Bahkan, beberapa orang mulai berharap, --jikalau yang dihubungi, ternyata sesuai dengan kriteria--, mudah-mudahan si dia mau mendampinginya sampai tua bangka!
Hubunganpun mulai berlanjut. Pertemuan direncanakan di satu kota. Ada yang menyengajakan diri untuk bertemu, ada pula yang menanti untuk ditemui. Alasanpun, direka-reka. Yang sudah kerja bilang, kalau mereka sedang melakukan negosiasi proyek jalan tol (kan gagah, hehe); yang masih mahasiswa memiliki alasan klasik: berpura-pura mencari bahan skripsi; menjadi aktivis; mengisi seminar di suatu kampus; lainnya, menjenguk paman yang sakit kangker, atau mau ketemu teman lama yang sudah bekerja jadi Disc Jockey.
Pokoknya, alasan harus selogis dan sekeren mungkin. Tidak mungkin kan, beralasan "sekalian cari makanan kambing!", atau "Biasalah, aku kena penyakit turunan, Impoten"! Sambil memohon-mohon, "Nanti anterin aku ya ?! Kan rumah kamu di samping klinik Ma Erot", Mustahil kan?!
Nah, sepersekian menit sebelum pertemuan dilangsungkan, teman-teman yang berharap menemukan pasangan hidupnya, bergaya habis-habisan. Entah berapa spion mobil yang ditekuk untuk meyakinkan: apakah rambut ini tertata rapih atau tidak; entah berapa kali, hidung dienduskan, hanya untuk memastikan masihkah olesan parfum melekat di badan. Sayangnya, saat pertemuan tiba, kebanyakan-- lidah teman-teman meriang. Bahkan, beberapa orang yang berbicara di depan forum, tiba-tiba kemampuan membangun kata-katanya hilang! Kemahiran beretorikanya amblas! Seluruh persiapan yang sebelumnya matang direncanakan, hancur jadi rendaman Quacker Oats! Kekaguman, --kala melihat mujud sempurna teman chattnya -- mengundang cinta untuk datang. Dalam keadaan seperti itu siapa yang sanggup mengendalikan diri ?
Sebenarnya wajar, menyaksikan bagaimana yang pintar berubah menjadi bodoh dan yang percaya diri menjadi minder.Karena, keadaan dunia maya berbeda dengan dunia nyata. Di dalam dunia maya, seseorang dapat mengekspresikan dirinya tanpa dipengaruhi begitu banyak sisi psikologis, yang sering mengacaui setiap perjumpaan di dunia nyata. Terlebih, jika yang dibicarakan merupakan permasalahan mengenai cinta. Lagian, menyampaikan perwakilan bahasa batin mengenai cinta memang bukan perkara mudah kok.
Manusia itu unik. Ada orang yang bisa mewakilkan bnahasa batinnya -- mendekati sempurna -- melalui tulisan seperti temn-teman saya di atas, tetapi ia tidak bisa mewakilkannya melalui lisan di dunia nyata. Sah saja, jika akhirnya mereka memilih untuk menuliskan kecintaan pada seseorang sahabat melalui aforisma yang direkanya.
Kembali, saya bermurah hati memberi contoh. Saya pernah diperlihatkan tulisan --oleh teman yang tak begitu fasih berbicara-- mengenai persahabatan. Tetapi saat membuka filke komputernya, tidak sengaja saya menemukan tulisan: "sahabat adalah seseorang yang dapat mendengarkan nyanyian di dalam hati kita. Sahabat adalah orang yang tatkala kita lupa akan bait-baitnya, maka ia akan menyanyikan kembali untuk kita. Persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga. Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga Kita". Menarik bukan?!
Bersambung esok hari...capek sih ngetiknya, hhihi...
baca selengkapnya...
Hubunganpun mulai berlanjut. Pertemuan direncanakan di satu kota. Ada yang menyengajakan diri untuk bertemu, ada pula yang menanti untuk ditemui. Alasanpun, direka-reka. Yang sudah kerja bilang, kalau mereka sedang melakukan negosiasi proyek jalan tol (kan gagah, hehe); yang masih mahasiswa memiliki alasan klasik: berpura-pura mencari bahan skripsi; menjadi aktivis; mengisi seminar di suatu kampus; lainnya, menjenguk paman yang sakit kangker, atau mau ketemu teman lama yang sudah bekerja jadi Disc Jockey.
Pokoknya, alasan harus selogis dan sekeren mungkin. Tidak mungkin kan, beralasan "sekalian cari makanan kambing!", atau "Biasalah, aku kena penyakit turunan, Impoten"! Sambil memohon-mohon, "Nanti anterin aku ya ?! Kan rumah kamu di samping klinik Ma Erot", Mustahil kan?!
Nah, sepersekian menit sebelum pertemuan dilangsungkan, teman-teman yang berharap menemukan pasangan hidupnya, bergaya habis-habisan. Entah berapa spion mobil yang ditekuk untuk meyakinkan: apakah rambut ini tertata rapih atau tidak; entah berapa kali, hidung dienduskan, hanya untuk memastikan masihkah olesan parfum melekat di badan. Sayangnya, saat pertemuan tiba, kebanyakan-- lidah teman-teman meriang. Bahkan, beberapa orang yang berbicara di depan forum, tiba-tiba kemampuan membangun kata-katanya hilang! Kemahiran beretorikanya amblas! Seluruh persiapan yang sebelumnya matang direncanakan, hancur jadi rendaman Quacker Oats! Kekaguman, --kala melihat mujud sempurna teman chattnya -- mengundang cinta untuk datang. Dalam keadaan seperti itu siapa yang sanggup mengendalikan diri ?
Sebenarnya wajar, menyaksikan bagaimana yang pintar berubah menjadi bodoh dan yang percaya diri menjadi minder.Karena, keadaan dunia maya berbeda dengan dunia nyata. Di dalam dunia maya, seseorang dapat mengekspresikan dirinya tanpa dipengaruhi begitu banyak sisi psikologis, yang sering mengacaui setiap perjumpaan di dunia nyata. Terlebih, jika yang dibicarakan merupakan permasalahan mengenai cinta. Lagian, menyampaikan perwakilan bahasa batin mengenai cinta memang bukan perkara mudah kok.
Manusia itu unik. Ada orang yang bisa mewakilkan bnahasa batinnya -- mendekati sempurna -- melalui tulisan seperti temn-teman saya di atas, tetapi ia tidak bisa mewakilkannya melalui lisan di dunia nyata. Sah saja, jika akhirnya mereka memilih untuk menuliskan kecintaan pada seseorang sahabat melalui aforisma yang direkanya.
Kembali, saya bermurah hati memberi contoh. Saya pernah diperlihatkan tulisan --oleh teman yang tak begitu fasih berbicara-- mengenai persahabatan. Tetapi saat membuka filke komputernya, tidak sengaja saya menemukan tulisan: "sahabat adalah seseorang yang dapat mendengarkan nyanyian di dalam hati kita. Sahabat adalah orang yang tatkala kita lupa akan bait-baitnya, maka ia akan menyanyikan kembali untuk kita. Persahabatan adalah 1 jiwa dalam 2 raga. Sahabat adalah tangan Tuhan untuk menjaga Kita". Menarik bukan?!
Bersambung esok hari...capek sih ngetiknya, hhihi...
baca selengkapnya...
15 January 2007
Sepucuk puisi mu...
"Mencintai Orang yang Spesial..."
Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang tetapi tidak dicintai olehnya
Tetapi lebih indah untuk mencintai dan tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu mereka apa yang kamu rasakan.
Hanya perlu 1 menit untuk menghancurkan seseorang
1 jam untuk menyukai seseorang
1 hari untuk mencintai seseorang
Tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang.
Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum bertemu. Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut.
Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan kesabaran dan romantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Ketika pintu tertutup yang lain terbuka. Tetapi kadang2 kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu, sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.
Teman terbaik adalah teman di mana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan apa2 dan kemudian berjalan bersama. Perasaanseperti itu adalah percakapan termanis yang pernah kamu rasakan.
Memberitahu seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga !!! Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh di dalam hatimu.
Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju.Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan
Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu
Jangan melihat kekayaan, itu bisa menghilang
Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum
Karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah
Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum
Ada saat di dalam kehidupanmu di mana kamu sangat merindukan seseorang Kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar2 memeluk dia. Pergilah ke mana kamu ingin pergi, jadilah sesuai dengan keinginnanmu. Karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan. Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia. Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.
Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain, jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, sebab mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata2 yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata2 yang kasar bisa membuat celaka, kata2 yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, dan kata2 cinta dapat menyembuhkan.
Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yng kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuatu keinginan kita, dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.
Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal. Mereka hanya membuat segala hal yang datang dalam hidup mereka. Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis, mereka yang terluka, mereka yang mencari, mereka yang mencoba. Mereka hanya bisa menghargai orang2 yang penting yang telah menyentuh hidup mereka.
Cintai mulai dengan senyuman, tumbuh dengan ciuman dan berakhir dengan air mata. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan.
Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu, sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.
Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu, jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis.
Karena kamu begitu berharga bagi orang-orang di sekeliling kamu.
Tunjukkanlah cinta dari hatimu dan biarkan sekeliling kamu menyadari bahwa mereka berarti buat dirimu dan kamu berarti buat diri mereka ...
Handed to : Sarie
Form : Ade'nya KK
baca selengkapnya...
(Mengenang sahabatku -- Yulinar Firdaus. Bebeee....dikau dimana, kangeennn!! Selembar puisi buat Qinoy masi kesimpen rapi nih. Tapi dah ampir remuk, kertasnya lapuk..huk huk..)
Sangatlah menyakitkan mencintai seseorang tetapi tidak dicintai olehnya
Tetapi lebih indah untuk mencintai dan tidak pernah menemukan keberanian untuk memberitahu mereka apa yang kamu rasakan.
Hanya perlu 1 menit untuk menghancurkan seseorang
1 jam untuk menyukai seseorang
1 hari untuk mencintai seseorang
Tetapi membutuhkan seumur hidup untuk melupakan seseorang.
Mungkin Tuhan menginginkan kita untuk bertemu dengan orang yang tidak tepat sebelum bertemu. Jadi ketika kita akhirnya bertemu dengan orang yang tepat, kita akan tahu betapa berharganya anugerah tersebut.
Cinta adalah ketika kamu membawa perasaan kesabaran dan romantis dalam suatu hubungan dan menemukan bahwa kamu peduli dengan dia.
Hal yang menyedihkan dalam hidup adalah ketika kamu bertemu seseorang yang sangat berarti bagimu. Hanya untuk menemukan bahwa pada akhirnya menjadi tidak berarti dan kamu harus membiarkannya pergi.
Ketika pintu tertutup yang lain terbuka. Tetapi kadang2 kita menatap terlalu lama pada pintu yang telah tertutup itu, sehingga kita tidak melihat pintu lain yang telah terbuka untuk kita.
Teman terbaik adalah teman di mana kamu dapat duduk bersamanya dan merasa terbuai, dan tidak pernah mengatakan apa2 dan kemudian berjalan bersama. Perasaanseperti itu adalah percakapan termanis yang pernah kamu rasakan.
Memberitahu seseorang semua cintamu tidak pernah menjamin bahwa mereka akan mencintai kamu juga !!! Jangan mengharapkan cinta sebagai balasan, tunggulah sampai itu tumbuh di dalam hati mereka. Tetapi jika tidak, pastikan dia tumbuh di dalam hatimu.
Jangan pernah berkata selamat tinggal jika kamu masih ingin mencoba. Jangan menyerah selama kamu merasa masih dapat maju.Jangan pernah berkata kamu tidak mencintai orang itu lagi bila kamu tidak bisa membiarkannya pergi Cinta datang kepada orang yang masih mempunyai harapan, walaupun mereka telah dikecewakan Kepada mereka yang masih percaya, walaupun mereka telah dikhianati Kepada mereka yang masih ingin mencintai, walaupun mereka telah disakiti sebelumnya dan Kepada mereka yang mempunyai keberanian dan keyakinan untuk membangun kembali kepercayaan
Jangan melihat dari wajah, itu bisa menipu
Jangan melihat kekayaan, itu bisa menghilang
Datanglah kepada seseorang yang dapat membuatmu tersenyum
Karena sebuah senyuman dapat membuat hari yang gelap menjadi cerah
Berharaplah kamu dapat menemukan seseorang yang dapat membuatmu tersenyum
Ada saat di dalam kehidupanmu di mana kamu sangat merindukan seseorang Kamu ingin mengambil mereka dari mimpimu dan benar2 memeluk dia. Pergilah ke mana kamu ingin pergi, jadilah sesuai dengan keinginnanmu. Karena kamu hanya hidup sekali dan satu kesempatan untuk melakukan apa yang kamu inginkan. Semoga kamu mendapat cukup kebahagiaan untuk membuat kamu bahagia. Cukup cobaan untuk membuat kamu kuat, cukup penderitaan untuk membuat kamu menjadi manusia yang sesungguhnya dan cukup harapan untuk membuat kamu bahagia.
Selalu letakkan dirimu pada posisi orang lain, jika kamu merasa bahwa itu menyakitkan kamu, sebab mungkin itu menyakitkan orang itu juga. Kata2 yang ceroboh dapat mengakibatkan perselisihan, kata2 yang kasar bisa membuat celaka, kata2 yang tepat waktu dapat mengurangi ketegangan, dan kata2 cinta dapat menyembuhkan.
Permulaan cinta adalah dengan membiarkan orang yng kita cintai menjadi dirinya sendiri dan tidak membentuk mereka menjadi sesuatu keinginan kita, dengan kata lain kita mencintai bayangan kita yang ada pada diri mereka.
Orang yang bahagia tidak perlu memiliki yang terbaik dari segala hal. Mereka hanya membuat segala hal yang datang dalam hidup mereka. Kebahagiaan adalah bohong bagi mereka yang menangis, mereka yang terluka, mereka yang mencari, mereka yang mencoba. Mereka hanya bisa menghargai orang2 yang penting yang telah menyentuh hidup mereka.
Cintai mulai dengan senyuman, tumbuh dengan ciuman dan berakhir dengan air mata. Masa depan yang cerah berdasarkan pada masa lalu yang telah dilupakan.
Kamu tidak dapat melangkah dengan baik dalam kehidupan kamu, sampai kamu melupakan kegagalan kamu dan rasa sakit hati.
Ketika kamu lahir, kamu menangis dan semua orang di sekeliling kamu tersenyum. Hiduplah dengan hidupmu, jadi ketika kamu meninggal, kamu satu-satunya yang tersenyum dan semua orang di sekeliling kamu menangis.
Karena kamu begitu berharga bagi orang-orang di sekeliling kamu.
Tunjukkanlah cinta dari hatimu dan biarkan sekeliling kamu menyadari bahwa mereka berarti buat dirimu dan kamu berarti buat diri mereka ...
Handed to : Sarie
Form : Ade'nya KK
baca selengkapnya...
14 January 2007
from: Lover Concerto...
"Aku sedang jatuh cinta.
Rasanya sakit sekali.
Tapi aku ingin merasakan sakit selamanya."
Mereka, para pejuang kebenaran adalah orang-orang paling romantis. Betapa tidak Hidupnya dikelambui cinta cinta akan kebenaran. Tak ada yang sanggup menandingi kesediaan mereka dalam berkorban demi cintanya akan kebenaran. Mereka sanggup menahan perih dalam mencinta. Dari telapak tangan mereka mengepul asap dan tercium bau hangus daging terbakar karena menggenggam bara kebenaran. Di dada mereka, mendidih magma cinta yang mengguncangkan sekelilingnya. Hatinya dibakar api rindu, rindu akan berkibarnya kebenaran bagi semesta alam.
Rasanya sakit sekali.
Tapi aku ingin merasakan sakit selamanya."
Mereka, para pejuang kebenaran adalah orang-orang paling romantis. Betapa tidak Hidupnya dikelambui cinta cinta akan kebenaran. Tak ada yang sanggup menandingi kesediaan mereka dalam berkorban demi cintanya akan kebenaran. Mereka sanggup menahan perih dalam mencinta. Dari telapak tangan mereka mengepul asap dan tercium bau hangus daging terbakar karena menggenggam bara kebenaran. Di dada mereka, mendidih magma cinta yang mengguncangkan sekelilingnya. Hatinya dibakar api rindu, rindu akan berkibarnya kebenaran bagi semesta alam.
Kangen nge Blog...
Duh...cian juga ini blog. Berbulan-bulan ga disentuh ama empunya. Ni juga gara2 temen lagi pada demam nge blog, jadi ketularan lagi deee...
Coba-coba ah, mulai rajin ngisi blog lagi...hehe.
Tapi masi pusing neh, mo ngisi apaan. Masalahnya daku ga pinter nulis2. Mo pilih tema juga malah bingung, abis yang dipinginin banyak sih. Mau tema agama kayak temen2, tp daya analisisku soal agama minim banget. Soal politik?...wahahah gak banget deee.. Pengen topik simple programming, tapi apa iya ada yang mo baca yah. Yang seru sih katanya topik soal cinta.
Tapi...yah,liat aja gimana ntar. Mungkin ini blog mau ditaroin topik campur-campur aja kali yah. Kalo lagi pengen cerita cinta, ya tulis tentang cinta. Kalo lagi khusyu' soal agama, ya dikit2lah bahas agama. Kalo lagi pengen iseng, ya nanti taro artikel yg lucu lucu. Kalo mentok ga ada bahan cerita ya nanti cari-cari materi, mungkin dari temen, or dari buku bacaan, or.....mana aja deh, yg penting tetep menjunjung tinggi hak cipta sang penghasil karya.
Bismillahirrohmanirrohim..
Semoga kali ini blogku ga terlantar lagi, dan bisa rutin terisi dengan bacaan-bacaan yang bermanfaat. Aminnn...
Coba-coba ah, mulai rajin ngisi blog lagi...hehe.
Tapi masi pusing neh, mo ngisi apaan. Masalahnya daku ga pinter nulis2. Mo pilih tema juga malah bingung, abis yang dipinginin banyak sih. Mau tema agama kayak temen2, tp daya analisisku soal agama minim banget. Soal politik?...wahahah gak banget deee.. Pengen topik simple programming, tapi apa iya ada yang mo baca yah. Yang seru sih katanya topik soal cinta.
Tapi...yah,liat aja gimana ntar. Mungkin ini blog mau ditaroin topik campur-campur aja kali yah. Kalo lagi pengen cerita cinta, ya tulis tentang cinta. Kalo lagi khusyu' soal agama, ya dikit2lah bahas agama. Kalo lagi pengen iseng, ya nanti taro artikel yg lucu lucu. Kalo mentok ga ada bahan cerita ya nanti cari-cari materi, mungkin dari temen, or dari buku bacaan, or.....mana aja deh, yg penting tetep menjunjung tinggi hak cipta sang penghasil karya.
Bismillahirrohmanirrohim..
Semoga kali ini blogku ga terlantar lagi, dan bisa rutin terisi dengan bacaan-bacaan yang bermanfaat. Aminnn...