02 February 2008

Duhai, Peti Emasku...

Malam, menjelang tidur. Masih terus berfikir. Semua tentang koreksi diri.

Akan kuapakan baris-baris kalimat itu. Baris-baris kalimat yang pastinya kelak berharga untukku. Aku tau, mereka tak sama sepertiku. Mungkin bagi mereka, baris-baris itu hanyalah tumpukan sampah yang selayaknya dibuang. Tapi tidak bagiku. baris-baris itu akan menjadi harta yang berharga di kehidupanku. Ya, sangat berharga.

Ah, tiba-tiba. Aku teringat Peti Emasku. Sudah lama aku tak membukanya. Entah dimana sekarang. Oh ya, kuingat juga Hanan, dia pernah jadi peti emasku. Lama sekali aku tak bersilaturahmi dengannya. Kuingat tulisannya, Tong Sampah Vs Peti Emas. Coba kucari kembali. Sekalian saja, kuminta ijin pada Hanan untuk mengutipnya.

Ah ternyata orangnya tak ada...

(bengong, tunggu ID Hanan online dulu :D)

1 comments:

Anonymous said...

kebanyakn nonton filem :-?

Post a Comment